Kesenian
dan Kebudayaan Maluku
I. Kata Pengantar
Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan, mengapa bisa di sebut begitu, karna negaranya tersusun atas ribuan
pulau yang terpapar sepanjang Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan juga
diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia berada
pada titik koordinat
6 derajat LU
- 11 derajat LS
dan 95 derajat BT
- 141 derajat BT, dan berada di daerah Khatulistiwa. Sungguh
begitu banyak pulau dan daerah di Indonesia, salah satunya adalah Maluku. Di
makalah ini akan dipaparkan budaya, rumah adat, kesenian, dan senjata Tradisional
Maluku.
II. Wilayah Maluku
Provinsi Maluku berdiri pada tanggal 1 Juli 1958 dengan dasar hukum UU No. 20 Tahun 1958. Terletak dikepulauan Malukupada posisi 5 derajat LU – 9 derajat LS dan 122 derajat BT - 136 derajat BT. Luas Provinsi Maluku 851.000 km2, dengan ibu kota Ambon. Dalam dunia internasional provinsi Maluku lebih di kenal sebagai Moluccas. Padatahun 1999 provinsi Maluku di mekarkan menjadi 2 provinsi menjadi Maluku dan Maluku utara yang beribukota di sofifi.
Provinsi Maluku mempunyai lambang
perisai bersudut tiga. Di dalamnya terlukis daun sagu dan daun kelapa, mutiara,
pala dan cengkih, tombak, gunung, laut, dan perahu.
Sagu merupakan sumber kehidupan dan
makanan pokok daerah Maluku. Kelapa merupakan hasil bumi yang terdapat di
Maluku. Mutiara merupakan hasil alam khas Maluku. Tombak simbol ksatria. Gunung
merupakan simbol kekayaan hasil hutan yang melimpah. Sedangkan laut dan perahu
merupakan simbol persatuan dan kesatuan yang abadi. Di dalamnya terdapat pula
motto siwa lima, yang artinya milik
bersama.
III. Alat Musik
![]() |
Tifa |
![]() |
Totobuang |
![]() |
Bia |
IV.
Bahasa Maluku
Karena provinsi Maluku memiliki banyak sekali pulau,
disini juga terdapat berbagai macam bahasa. Tapi biasanya di pakai di Maluku
adalah jenis bahasa melayu Ambon, yang masih satu dialek bahasa melayu. Berikut
nama-nama bahasa yang berasal dari Maluku:
-Bahasa seti
-Bahasa Alune
-Bahasa Nuaulu
-Bahasa Wamale
-Bahasa Koa
V. Tarian Khas Maluku
Tari Cakalele |
Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang
dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria
biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan
lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.
![]() |
Penari Wanita |
Para penari
laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning
tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan
dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang
diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan
pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya.
Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk
(tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
![]() |
Penari Pria |
VI. Pakaian Adat Maluku
![]() |
Baju Adat Maluku ( Cele ) |
Baju Cele bermotif garis-garis geometris atau
berkotak-kotak kecil. Biasanya, baju Cele dikombinasikan dengan kain sarung
yang warnanya tidak terlalu jauh berbeda, yang penting harus seimbang dan
serasi.
Kapan
masyarakat Ambon menggunakan baju adat itu? Baju cele dipakai dalam
upacara-upacara adat (acara pelantikan raja, acara cuci negeri, acara pesta
negeri, acara panas pela, dan lain-lain.).
Supaya lebih
terlihat serasi, baju Cele pun dikombinasi dengan kain pelekat yang dinamakan
disalele. Pemakaian sarung ini ada di luar dan melapisi baju yang ada di
dalamnya.
Sarung dipakai sampai batas lutut
dan menggunakan lenso, yaitu sapu tangan yang diletakan di pundak. Biasanya
pakaian ini digunakan tanpa alas kaki tapi ada juga masyarakat yang menggunakan
selop sebagai gantinya.
VII. Rumah Adat Maluku
![]() |
Rumah Adat Maluku ( Baileo ) |
Baileo itu sebutan atau nama dari
rumah adat orang Maluku, dengan bentuk bangunan yang besar, material bangunan
sebagian besar berbahan dasar kayu, kokoh dengan cukup banyak ornamen, ukiran
yang menghiasi seluruh bagian dari rumah tersebut. Baileo merupakan bangunan
yang berfungsi sebagai tempat pertemuan warga (balai bersama), selain sebagai
tempat pertemuan / kegiatan Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda
suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut.
VIII. Senjata Tradisional Maluku
![]() | |
Sawalaku |
Merupakan
senjata tradisional khas daerah Maluku. Kedua senjata ini biasanya dipakai oleh
para penari pria saat mempertunjukkan tarian Cakalele. Pada salawaku terdapat
ukiran-ukiran bermakna khusus yang terbuat dari kulit kerang laut. Parang
berarti pisau besar, biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pisau,
namun lebih pendek jika dibandingkan dengan pedang. Sawalaku sendiri
memiliki arti perisai. Perisai adalah alat yang dipergunakan untuk melindungi
diri dan untuk menangkis serangan senjata lawan.
IX. Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar