Sistem
informasi memiliki peranan yang sangat penting didalam mendukung perusahaan
untuk dapat mencapai tujuan strategis. Pengembangan sistem informasi sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya biaya, waktu pengembangan,
kemampuan sumber daya manusia yang menjalankan sistem tersebut, dan faktor
lainnya. Didalam mengukur tingkat
keberhasilan dari penerapan sistem informasi, maka perusahaan harus melakukan
evaluasi yang sistematis atas penerapannya. Dari evaluasi yang dilakukan
tersebut, akan dapat ketahui tingkat kesesuaian pencapaian tujuan yang
diharapkan dengan rencana perusahaan menerapkan sistem informasi tersebut dan
juga dapat mengantisipasi penyebab terjadinya kegagalan pada saat penerapannya.
Penyebab-penyebab kegagalan dalam penerapan
sistem informasi diantaranya :
- Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau
manajemen.
- Kurangnya keterlibatan atau input dari end
user (pemakai akhir).
- Tidak adanya
perencanaan yang memadai.
Suatu sistem informasi
yang baik atau sistem informasi yang telah diterapkan dengan benar dapat diukur
melalui beberapa faktor berikut ini :
- Tingkat penggunaan
sistem informasi relatif tinggi.
- Tingkat kepuasaan
penggunaan diukur melalui kuesioner atau interview.
- Sikap yang menguntungkan para pengguna.
- Tujuan yang dicapai.
Kontribusi
dalam cost efficiency atau revenue growth . Penerapan sistem informasi baik dan
agar dapat berjalan dengan tepat sesuai tujuan yang diharapkan, maka perlu
diperhatikan aspek pengembangan sistem informasi sebagai berikut :
- Analisa menyeluruh
(comprehensive) terhadap sistem informasi, meliputi : analisis aspek dana,
waktu dan sumber daya yang dialokasikan, staffing, completeness requirement,
kerjasama dari para pengguna.
- Analisa atas desain sistem
informasi, meliputi desain input, prosedur-prosedur klerikal dan staffing,
spesifikasi fungsional.
- Pemrograman, meliputi
analisa waktu pengembangan sistem informasi, dokumentasi terkait proses
pengembangan, pengelolaan sumber daya yang dibutuhkan.
- Pengujian, meliputi tahapan waktu pengujian
atas sistem informasi, analisa, hasil pengujian, tim yang terlibat dalam
pengujian.
- Konversi, meliputi analisa terkait dana dan
waktu untuk proses konversi, tim yang terlibat dalam proses konversi,
dokumentasi proses dan hasil konversi.
Peran Pemimpin ( Leadership ) dalam E-Goverment
Pemimpin
yang menyadari pentingnya teknologi informasi dalam membantu mempermudah
pemberian pelayanan akan mendorong percepatan pengembangan EGovernment disuatu
Kabupaten/Kota. Peran pemimpin inilah yang menjadi salah satu kunci utama dari
keberhasilan pengembangan E-Service terutama dalam memotivasi bawahannya,
sehingga berdampak pula pada peningkatan samangat kerja pengelola EService
dalam mengembangkan inovasi pemanfaatan IT karena merasa hasil kerja mereka
selama ini dihargai oleh pimpinan mereka.
Bahkan
bupati bersedia secara langsung dengan memberikan waktunya untuk menjawab
secara langsung pertanyaan masyarakat yang ditujukan padanya melalui sistem
mobile E-Government. Disini terlihat jelas bahwa pemimpin yang melek teknologi
informasi akan lebih mampu memahami peranan teknologi informasi dalam menunjang
pencapaian tujuan pemerintah dan meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
pihakpihak lain. Mereka terlibat tidak hanya dalam memanfaatkan teknologi
tersebut melainkan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan dan inovasi IT
dalam tubuh pemerintah daerah yang mereka pimpin.
Daftar Pustaka
Zecka, M. Dhenda. 2013. PENERAPAN ELECTRONIC SERVICE DALAM PENGEMBANGAN
INFORMASI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar